Sabtu, 28 Februari 2015

Morning at the Museum Keraton Solo

Setelah puas liat-liat Siti Hinggil, kita ke Museum Keraton Solo, yang waktu itu cukup ramai. 


Di posting sebelumnya udah disinggung kalo untuk masuk ke Museum Keraton Solo ini kita engga perlu beli tiket masuk, karena udah sekalian sama tiket Siti Hinggil dan Keraton. 


Siti Hinggil, Tanah Yang Ditinggikan

Setelah liat-liat Pasar Klewer darurat di Pagelaran, Siti Hinggil jadi objek kedua kita di Solo. Letaknya ada di belakang Pagelaran.  

Dalam bahasa Jawa, "siti" itu artinya tanah. Sementara, "hinggil" itu tinggi.  

Siti Hinggil itu apa?
Siti Hinggil itu semacem area yang berada lebih tinggi dari tempat-tempat penting lain disekitarnya, ngga terkecuali Keraton Solo dan Pagelaran. Ditengahnya terdapat pendopo. 

Walo pintu gerbangnya melompong, untuk masuk ke Siti Hinggil ngga boleh seenaknya. Ada dua ibu-ibu petugas berumuran 50an berbaju tradisional yang duduk di pendopo Siti Hinggil. Beliau-beliau ini bertugas untuk ngecek tiket sekaligus nerangin secara singkat dengan tiket itu kita bisa ke tempat apa aja (baca : keraton, dan museum keraton) serta kemana arahnya.

Tiket bisa dibeli di samping pagelaran. Dengan 10.000 perorang, ditambah 3000 rupiah per-kamera digital, kita sudah bisa liat dan foto-foto.


pager masuk ke Siti Hinggil

Siti Hinggil, tanah yang ditinggikan

  atap Siti Hinggil


Selain ibu-ibu penjaga tadi, di kanan-kiri bawah tangga Siti Hinggil juga dijaga lho... sama meriam... 

 meriam tampak depan

 meriam tampak samping

 bangsal tempat meriam Nyai Setomi

 Makam Nyai Setomi

 Bangsal Witono

 buah kepel, sekilas kaya sawo
wanna try?

"sendiko dawuh gusti..."

 pintu Bangsal Balebang

Bangsal Balebang 
tempat untuk naruh gamelan

Bangsal Balebang menjulang gagah

 gamelan mau dikandangkan

Keraton Solo udah keliatan dari belakang area Siti Hinggil

sampe jumpa lagi :D



Gelaran Pasar Klewer Darurat di Pagelaran

Selain musibah diudara, yaitu jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, tanggal 28 Desember 2014 kemarin juga terjdai musibah di darat, dengan kebakarannya pasar Klewer. 

Yap, salah satu ikon pariwisata Solo itu terbakar. Pasar Klewer itu jadi pusat batik terbesar di Solo. Otomatis, pendapatan Kota Solo menurun, karena yang ikut menyumbang perekonomiannya terbakar. 

Nah, Pemerintah Solo engga mau berlama-lama terlarut dalam sedih, karena nasib rakyatnya yang berjualan disini (katanya si ada ribuan pedagang) jauh lebih penting. Hal ini dibuktikan dengan tindakan Pemerintah Solo yang kemudian merelokasi Pasar Klewer ini ke Pagelaran. 

Pagelaran itu apa? 
kalo ditafsirkan secara bebas sih tempat untuk menggelar. mungkin sesuatu yang berbau budaya; entah pementasan tari, ato pementasan gamelan pada masa jayanya Keraton Solo.

Pagelaran jadi tempat tujuan pertama kita saat menginjakan kaki di Solo. Untuk sementara, Pagelaran jadi tempat relokasi bagi para pedagang batik Pasar Klewer, sembari menunggu dibangunnya kembali Pasar Klewer yang terbakar.


          
Pagelaran tampak depan


Apa saja yang dijual disini?
ada beragam pakean batik, batik perempuan, batik laki-laki. ada juga yang jualan perlengkapan manten, mulai dari kebaya jadi, baju manten pria, aksesoris manten, ada disini. buat ibu-ibu muslim juga bisa sekalian belanja gamis disini.

Sekilas pagelaran lebih mirip seperti pameran daripada pasar darurat. Ada photobooth di aulanya. Yuhu... 
  
         
disambut "manten" Solo


IMHO, sepertinya bangunan-bangunan cagar budaya seperti; pagelaran, Siti Hinggil, dan Keraton Kasunanan didesain satu garis lurus sama alun-alun utara....

     
benda cagar budaya di depan Pagelaran

Oleh karena harus berbagi tempat dengan para pedagang, nilai historis yang melatarbelakangi Pagelaran tetap dipertahankan. Pemerintah Solo menghormati benda cagar budaya yang ada didalamnya dengan membuat penghalang untuk memisahkannya dari interaksi penjual dan pembeli. Jadi semacem sisi historis yang berdampingan dengan kehidupan modern. Good!

           

benda cagar budaya ditengah gelaran batik

p.s :
perbedaan ngga harus meniadakan



Rabu, 25 Februari 2015

Ke Solo Tak Lagi Wacana


yep. posting di label jalan-jalan ke Solo ini jadi  menu pembukanya. sebenernya sih awal nulis dijadiin satu, tapi lama-lama yang ditulis jadi panjang kali lebar. diposting terpisah lebih baik dan ramah pembaca. 

Senin, 23 Februari 2015

Rabu, 18 Februari 2015

honorer

This morning i read a journal about cultural heritage in international law. And it said something about cultural, which also has mean honorer. then i began to write.

honorer according to http://kbbi.web.id/honorer are;
a. the honored one.
b. accept honorarium (not fixed salary)

what comes to your mind when you hear this word, i mean about this profession here, in Indonesia?

the word "honorer" mostly referred to those who teaches/works (usually) by filling the empty positions in school/company (while waiting to be inaugurated by the government) or even looking for another job to live a deserved life, a decent one.

why they are willing to wait and/or even looking for another job while they work as honorer?
we all agree that people will get paid for what he worked for. 
and the salary given i think it won't be sufficient when it comes to fulfill the daily needs.


photo credit : kuambil.com

imagine that you will get paid about 300.000 rupiahs per month...
if being compared with civil servant (PNS) teacher, the salary of a  honorer teacher is... many times lower.
maybe it will immediately change them to be mature, remind them to apply the existence of "first thing first" words.

well... i am not gonna make all honorer teachers angry by posting like this. Peace,yo!
i am not a honorer and i can't spend 300.000 thousands a month, because i will spend some more*senyum licik.

but...
when we look back to the meaning of the word "honorer" itself, don’t you find one single relieving thing?
and i'm not gonna say that government must increasing their salary bla bla bla or any other things like thatwe've already known.

let's deal with one word. honorer. "terpuji".
doesn't it lift them up?
doesn't it make them feel like a hero-for an instance?

maybe if i met them halfway, then they open the conversation about their job and ended up by complaining the salary, i'm gonna say :
"honorer by educating people, maam? "then you are a honorable person, right?"






Senin, 16 Februari 2015

Break The Ice


via imgkid.com

Ini sebenernya biasa banget sih... 
Tapi jadi gak biasa karena sebelumnya gak gitu...
Satu orang berhasil melelehkan esnya.
Ya... Orang itu Indy, temen satu kosan. 
Jadi, si Indy baru balik dari kampung halamannya,Medan, tadi malem. Minggu ini kampus udah mule masuk kuliah. Welcome  to... semester genap!
Mungkin si Indy kaget karena orang yang selama 6 bulan ngilang dari kosan jeng-jeng.... ada di seberang matanya.
Tadi Indy ngeliatin dari jarak 3 meteran pas dia mau buka pintu kamarnya.
Dan ini bagian gak biasanya...

Dia nyapa duluan lho.... Halooo mbaak...” 
Lalu saya tersenyum dan bilang : “Halo juga, Ndy...” 

Udah gitu aja, habis itu masuk kamar masing-masing.
Kita satu kosan bareng selama 4 tahun tapi jaraaaaaaang banget ngobrol kecuali saling senyum pas   ketemu di parkiran kosan ato pas ngantri nyuci.
She did break the ice.
Satu sapaan dari Indy tadi jadi ngingetin kalo hal simpel en spontan bisa bikin hari jadi lebih bermakna. 
Anyway.... i like today:)



Minggu, 15 Februari 2015

Dutch Lesson 4 : Food

ontbjitkoek : kue sarapan pagi orang Belanda
credit : personal-trainer.nl


Oke, pelajaran ke empat Bahasa Belanda. Yayaya...  sesuai judul, kita mau mempelajari tentang makanan. Pelajaran dibagi jadi 3 bagian yaitu : kosakata, cara mengungkapkan kalo kita laper/haus, lalu lanjut ke contoh da-lam kalimat. 
Seperti biasa, pelajaran ini adalah rangkuman les onlen di duolingo. com yang saya ketik ulang lanjut diposting biar ga lupa en bisa dibaca sewaktu-waktu. 


Sabtu, 14 Februari 2015

Topik Sejuta Umat


Umat galau maksudnya. Hahahaha:D pis^^v
Iya, kenapa tema percintaan selalu sukses bikin segelintir (ato malah banyak orang?)overthinking alias galau? 

Apalagi bulan Februari yang selalu diidentikkan dengan bulan kasih sayang. I don’t believe in those so called Valentine’s Day. Seriously. Kenapa pula ikut-ikutan nulis tema cinta cintaan (pada tanggal ini pula). Am I asleep? Nggak. Entah muncul ide nulis ginian.

Kenapa suasana hati berubah saat :
a)dari mulai denger cerita temen2orang lain, tentang kisah cinta mereka; 
b)sampe saat ditanya sama orang lain/temen/keluarga.

Kalian pasti juga bakal bosen denger jawabannya. The same old song. 

Mungkin skenarionya ujung-ujungnya begini :
  orang bilang : “usaha makanya, kalo ga mau usaha ya udah.. (gak diterusin, keknya gak tega kali yaw?)”
diri sendiri : “maksud elu usaha mempraktikkan teori Memantaskan Diri?”

Hmmm... pelik.

Tapi ... selalu ada pemikiran yang bikin adem macem;
lBersyukurlah.
lThen you’re a free man.

via topyaps.com

lSudah ngaca dulu sanah. Kamu bahkan belum selesai sama diri sendiri.
lwaktunya belum tepat bagimu nak. Andrea Hirata bilang: “Tuhan tau, tapi menunggu. Tapi kapan?
lbanyak hal yang harus kau kerjakan di dalem sini (tunjuk hati) dan diluar sana (baca: pendidikan, keluarga, temen, de el el)
lAnd the list goes on and on and on...

Tapi tapiii... pikiran yang membuat jadi mempertanyakan diri sendiri juga ga pernah bohong. 
Sok jentel dan sok tegar untuk kemudian mlipir garuk-garuk tembok kamar (wait wait...tiba-tiba inget cara berdoa orang Yahudi di tembok ratapan) sambil bertanya;
Kenapa Ya Tuhan? Kenapa?"

“Bisakah saya biasa aja?”


via pixshark.com

Njuk aku kudu piye? rak piye-piye.
lkalo ada yang nanya ya jawab aja. 
lkalo ada yang ngungkit-ngungkit... Jangan kepancing. Plis. 
lhadapi yang ada di depan mata, kata salah seorang temen.
Kedengarannya simpel tapi yang pasti worth the try.

Letakkan tangan di dada (jangan di kuping kayak orang-orang dibawah ini)

Rancho and Friends
via hikayatbae.blogspot.com 


sambil bilang: "all izz well"
yep... A-L-L I-Z-Z W-E-L-L

Kamis, 12 Februari 2015

Dutch Lesson 3


Pelajaran kali ini harusnya berjudul “Dutch Day 3”, tapi apalah daya kuota modem habis dan gak ke tempat2 yang nyediain internet gretongan juga, jadi vakum beberapa harinih.Huhu...
Jadilah postingan di label “Dutch” ini gak dikasi judul “Dutch Day 3” tapi “Dutch Lesson 3”.

Eniwei, hari ini kita akan belajar common phrases alias ungkapan sehari-hari. Sebelumnya, ijinkan saya membuatmu membayangkan situasi dibawah ini;

 Situasi 1: 
 ngobrol sama orang langsung ke inti permasalahan,  ga ada basa-basinya, tanpa pembuka apalagi penutup.

 Datar, bukan?

 Situasi 2:
 tinggal di dunia tanpa kata “maaf” , tanpa kata  “tolong”, tanpa sapaan, tanpa ucapan “terimakasih”.

 Apa yang akan terjadi pemirsa? 
 Gak ada apa-apa sih.. Tapi..
 This world seemed like no better place to live in, right?

Karena life is never flat kayak Chitato, dan kita pengin dunia ini lebih layak huni, makanya ungkapan2 sehari2 yang mau kita pelajari dibawah ini jadi fondasi yang penting buat memulai ato mengakhiri percakapan. Pada akhirnya kita semua pengin jadi pembicara hebat, kan?

Lanjut...

Common Phrases
Hallo             : hello
Doei/dag          : bye/goodbye
Goed              : good
Bedankt           : thank u
Tot ziens         : see you later
Hoi               : hi/hello
Goedenavond       : good evening
Goedemorgen       : good morning
Goedendag         : good day
Welterusten       : good night
Ja                : yes
Nee, dag          : no, bye
Alsjeblieft       : please
Misschien         : maybe
Alsjeblieft       : please
Nee, dank je      : no, thank you
Dank je wel       : thank you very much
Wel               : does/did => really (menegaskan kalo  sesuatu itu beneran)
Nee               : no
Oke               : ok
Sorry             : sorry
Pardon            : excuse me
Ja, het spijt me  : yes, i am sorry
Het spijt me niet : i am not sorry
Niet goed         : not good
Is het goed?      : Is it good?
Je bent goed      : you are good
Hallo en doei     : hello and bye

Contoh Kalimat
Ja, ik ben wel een kind : yes, i am a kid
Hij eet niet            : he doesnt eat
Zij eet niet            : she doesnt eat
Ik eet niet             : i dont eat
Zij spreekt engels      : she speaks english
Ik spreek nederlands    : i speak dutch
Ik ben geen kind        : i am not a kid
Ik spreek geen engels   : i dont speak english
Hoi, hoe gaat het? Goed. Bedankt : hi, how is it going? How are  you? Good, thank you
Bedankt en tot ziens    : thank you and see you later

Selamat belajar yaps:)

Senin, 02 Februari 2015

Dutch Day 2

Karena menurut yang ane baca, belajar bahasa baru itu bagus buat perkembangan otak kiri. Selain itu, juga bagus  buat imajinasi, contohnya; jadi ngayal tinggal di Belanda, kerja di KBRI Belanda, ato bahkan ngayal punya suami orang Belanda

Oke manteman, hari kedua Belajar Bahasa Belanda nih... Yang Basic 1 masih inget kan ya...? 

BASIC 2
Here they go...

Orang (jamak)
De mannen  : the men
De kinderen : the children
De meisjes   : the girls
De vrouwen : the women
De jongens  : the boys

Kata Benda
De rijst  : the rice
De boterham  : sandwich
De krant  : newspaper
Het menu  : the menu

Kata Kerja
Makan
Wij/we eten   : we eat
Jullie eten  : you (>1) eat
Ik eet  : i eat
Zij eten  : They eat
Hij eet  : he eats
Zij eet  : she eats
Jij/je eet : you eat
Minum
We/wij drinken : we drink
Jullie drinken : you (>1)drink 
Zij drinken   : they drink
Ik drink       : i drink
Hij drinkt : he drinks
Zij drinkt  : she drinks
Jij/je drinkt : you drink
Baca
Ik lees : i read
Zij leest : she reads
Hij leest : he reads
Jij/je leest : you read
Zij lezen  : they read
Wij/we lezen  : we read
Jullie lezen  : you (>1) read
Bicara
Ik spreek  : i speak
Hij speekt   : he speaks
Zij spreekt  : she speaks
Jij/je spreekt  : you speak
Jullie spreken  : you (>1) speak
Zij spreken : they speak
Wij/we spreken : we speak
Kepemilikan
Ik heb  : i have
Hij heeft  : he has
Zij heeft  : she has
Jullie hebben : you (>1) have
Je/jij hebt  : you have
We hebben  : we have
Zij hebben  : they have

Kalimat Tanya
Rijst of brood?  : Rice or bread?
Krant of boek ?  : Newspaper or book?
Je spreekt of je leest?  : you speak or you read?

Kata Tunjuk
Het is een.../de/het ...  : It is a.../the...
Dat is een/de/het....  : That is a.../the...

Mendeskripsikan Diri (Jamak)*
Jullie zijn...  : you (>1) are....
Zij zijn...  : they are...
Wij zijn  : we are...
*(liat dutch basic 1 buat yang tunggal)


Okeh... Sekian Dutch Day 2 hari ini...
Semangat terus yaps...:)