Sabtu, 14 Maret 2015

Hope Less Do More

keluarga pasti ingetlah...
temen ada yang inget, ada yang lupa ato malah ga tau. that's fine.

saat buka google tadi, di halaman depan google kulihat beberapa potong kue ulang  taun lengkap dengan lilinnya membentuk tulisan "Google". saat kuarahkan kursornya kesitu, ada tulisan "Happy Birthday Lidia!"

google inget. 
kaya gini nih tampilannya...



jadi aku baru tau (telat, haha:D) kalo kita udah lebih dulu login di akun google plus, akan ada google doodle personal di hari lahir kita. 

sekalian mo ngucapin ini :
terimakasih : buat semua hal yang udah bikin hidup jadi kaya rasa.
terimakasih spesial : buat hal-hal yang jelas terpampang nyata didepan mata tapi terlewat alias lupa disyukuri.
thanks life:)

alih-alih terlampau banyak harapan yang diumbar (belajar disimpen sendiri aja kali yah), lebih banyak hal-hal yang dilakukan boleh jadi lebih baik.

so, i made a quote today : 

"Hope less do more"
-Lidia- 

Kenapa Saya Nulis?

temen saya tanya gitu. kenapa saya seneng nulis?
jawaban saya : mungkin dengan nulis bisa jadi salah satu cara biar saya juga semangat menulis tugas akhir (skripsi).
sumpah nggak nyambung kan? emang. ah sudahlah...


saya tuh susah banget buat fokus. kepikiran jangan-jangan saya kena ADHD ya? 

saya nulis karena dengan nulis, pikiran saya yang suka mengembara ini ada hasil akhirnya. 

emang nggak tiap hari saya posting. tapi tiap hari saya usaha buat bikin satu tulisan. yah, kalo ngga diposting ujung-ujungnya berakhir di folder draft yang dibaca-baca sendiri. 

tetep nulis ajalah untuk apapun alesannya.



via : keepcalm-o-matic.co.uk






Sekali atau Beberapa Kali?

kalo kita nyoba baru satu kali 
kalo kita taunya juga baru aja
apa kita udah berhak bilang kalo sesuatu itu bagus, sesuatu itu menarik, sesuatu itu jelek, sesuatu itu recommended, bla bla bla...?

atau

apa kita harus mengalami sampe beberapa kali hingga kita dinilai berhak untuk bilang sesuatu itu menarik, sesuatu itu jelek, sesuatu itu recommended, blablabla?



Rabu, 11 Maret 2015

Beberapa Hal Yang Diajarkan "I Lived"-nya One Republic


High and (not) Dry 
via : pinterest.com



Hope when you take that jump (berharap ketika kau melompat)
You don't fear the fall. (kau tidak takut)
Hope when the water rises, (berharap ketika air meninggi)
You built a wall. (kau bikin tembok)
Hope when the crowd screams out (berharap ketika kerumunan orang berteriak)
It's screaming your name (mereka meneriakkan namamu)
Hope if everybody runs (berharap ketika setiap orang berlari)
You choose to stay (kau memilih untuk tinggal)
Hope that you fall in love (berharap ketika kau jatuh cinta)
And it hurts so bad (sangat menyakitkan (baca : dalem))
The only way you can know (satu-satunya cara yang kau tau)
You give it all you have (adalah memberikan semua yang kau punya)
And I hope that you don't suffer (dan aku berharap alih-alih kau menderita)
But take the pain (nikmatilah sakitnya)
Hope when the moment comes, you'll say (berharap ketika waktunya tiba, kau akan bilang)


(reff : )
I.....I I did it all (aku melakukannya)
I.....I I did it all (aku melakukannya)
I owned every second that this world could give (aku punya setiap detik yang dunia tawarkan padaku)
I saw so many places (aku lihat banyak tempat)
The things that I did (hal-hal yang kulakukan)
Yeah, with every broken bone (yeah, dengan setiap tulang yang remuk)
I swear I lived (aku janji aku bertahan)


Hope that you spend your days (berharap ketika kau menghabiskan hari-harimu)
But they all add up (hari-hari yang kau habiskan itu beralasan)
And when that sun goes down (dan ketika mentari terbenam)
Hope you raise your cup (berharap kau mengangkat cangkirmu)
Oh, oh 
I wish that I could witness (aku harap aku dapat menyaksikan)
All your joy (semua kesenanganmu)
And all your pain (dan semua kesakitanmu)
But until my moment comes (tetapi hingga waktuku tiba)
i'll say  (aku akan bilang)


(reff 1x)


Oh whoa oh oh oh oh oh (x3)
With every broken bone (dengan semua tulangku yang remuk)
I swear I lived (aku janji aku bertahan)
With every broken bone (dengan semua tulangku yang  remuk)
I swear I (aku janji aku) 


(reff 1x)


Oh whoa oh oh oh oh oh (x2)
I swear I lived (aku janji aku bertahan)
Oh whoa oh oh oh oh oh (x2)
(sumber : metrolyrics.com)

Lirik lagu diatas itu lirik lagunya One Republic, yuhuuu... band favoritku. Judulnya "I Lived". Yang bikin aku suka lagu ini itu karena diawali petikan gitar yang keren en musik yang ngebeat. Tapi liriknya itu lho...

Sekilas sih tersirat penuh pemberontakan en balas dendam. Bukan itu yang mau aku bicarain. Menurutku lagu itu ngajarin beberapa hal;

tentang bersyukur sama yang udah dunia ini tawarkan ke kita
tentang menguatkan, memberi harapan, dan bersikap optimis.
tentang melihat lagi tempat-tempat yang kita kunjungi, hal2 yang udah kita lakukan. Semua itu (harusnya) bikin kita bertahan.

even a song can teach us things:)



Selasa, 10 Maret 2015

Sepedaan Pagi di Stasiun Kebasen

Stasiun Kebasen itu stasiun kecil, letaknya di Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Stasiun ini menghubungkan Stasiun Purwokerto dengan Stasiun Kroya. Karena termasuk stasiun kecil, Stasiun Kebasen ngga menaikturunkan penumpang. Jadi kalo pas pulang naik kereta, ga bisa turun disini, padahal 5 menit motoran juga nyampe-_-. Turunnya di stasiun yang lebih gede, di Stasiun Kroya ato Stasiun Purwokerto sekalian. Ini sebabnya saya males kalo pulang naik kereta, walo sejujurnya lebih suka naik kereta, suka aja sama interaksi didalemnya en seneng aja gitu liat pemandangan dari balik jendela.

Okeh, balik ke topik utama. Biasanya sih kalo sore-sore banyak muda-mudi pada main di area stasiun, tapi sekarang udah ada peraturan dilarang masuk ke area stasiun. paling mereka pada nongkrong di pal arah menuju ke stasiun. 

Pemandangan di sekitar stasiun emang didominasi warna alam, latarnya gunung dan perbukitan. Selain dikepung oleh area persawahan, di sekitar Stasiun Kebasen juga terdapat rumah-rumah penduduk (Desa Gambarsari dan Desa Beji di seberang). Di deket Stasiun Kebasen ada juga lapangan bola yang biasanya rame sama para remaja pria. 

Foto-foto ini diambil satu taun yang lalu. Pas habis bangun tidur, entah random ada ide ke Stasiun Kebasen sambil sepedaan. Foto-fotonya diambil pas jam 6 pagi. Ceritanya nostalgia jaman smp. Dulu kalo berangkat sekolah naik sepeda bareng temen-temen. Iyap, lewat perlintasan kereta api deket stasiun ini.





















Sabtu, 07 Maret 2015

Selamat Hari Perempuan Internasional!

hari ini ada yang menarik saat buka google. seperti biasa, untuk mengingat hari2 penting, google bikin google doodle. dan pas tadi buka google, jadi tau kalo ternyata hari ini, tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional.


google doodle hari ini
via : google


berkat perjuangan kaum perempuan seluruh dunia, kedudukan perempuan sekarang kalo boleh dikata setara dengan laki-laki.
seperti google doodle diatas yang menggambarkan perempuan dengan beragam profesi.
bisa jadi wanita karir atau ibu rumah tangga.
atau dua-duanya sekaligus.

perempuan adalah perempuan.
jenis kelamin yang selalu ribet karena urusan baju dan sepatu, padahal sendirinya juga tau pengin make yang mana. 
jenis kelamin yang selalu bikin bingung kaum lelaki dengan kata "terserah" yang jadi andalan. "sebenernya apasih maunya" kata mereka.

Ada Band cukup mewakili perasaan perempuan saat bikin lagu "Karena Wanita Ingin Dimengerti"
perempuan emang ingin dimengerti kok. dengan segala kerempongannya.

omong-omong, selamat hari perempuan internasional!




Kamis, 05 Maret 2015

The Man of Theory




the man of theory walks so pace
with the thoughts in his head
and the theories he knew
the world to him is the world of words
his world is more lively inside his words

the man of theory stands still
the thoughts and the theories are weighing him down
order him to rest and embrace the moment
to fill the blank space with his words
to connect the missing link he might have missed

he kept on walk so pace when the people telling him to slow down
he kept on stand still when people are walking that pace
never be in the same line with the people
he walks he stands with his words
he kept on bubbling

he said he wanted to change the words
he said he wanted to do better, be better,
he said everything

he felt like there's nothing wrong
or he even knew there was something wrong but he kept on bubbling
the people,,,
yeah... the people begin telling him to do what he already said
why he is the way he is
the people get sick of his words
they shout at him to go with his f*cking words
for all then he became famous of having a new name, Mr. Blahblahblah

some try to change him
some get mad because of him 
some never understand him
some said will never believe him again
some said they couldn't stand him any longer
some might pay attention for a while and then leave him that way

the man of theory leaving them with mystery
he began to think
his heart was speaking
and he still do those things
he walks and he stands still
with his thoughts, his theory either
but the man of theory finally choose to swim
swim with his bubbles










Selasa, 03 Maret 2015

Penyuka Kopi, Bukan K-Pop


Sebenernya ngga ada hubungannya juga sih kopi sama K-Pop. Ngga tau aja kepikiran pake judul itu. 
Karena faktanya saya lebih suka kopi. hehe.
Omong-omong lagu-lagunya Sistar oke juga.
Suaranya Hyorin sekseh abeees...
Lah deneng dadi ngomongi K-Pop?
Udah ah...

Kopi jadi minuman yang menemani awal hari atopun sore.
Sebagian besar anggota keluarga saya suka ngopi. 
Lebih-lebih kakak ketiga sama ibu. Mereka berdua cukup cerewet soal cara bikinnya. Nanti saya ceritakan dibawah.

Aslinya dulu sih saya ngga terlalu suka. Lama-lama jadi kebawa ikutan suka. 
jadilah di kosan saya anak yang sangat suka medang (bikin wedang). sampe-sampe pas ultah dikasih mug buat bikin kopi katanya (makasih Ami sama Kaka)

kopi yang saya minum?
kopi hitam dan kopi krimer. kemasan sachet.
yah... walo ngopi di kosan ngga senikmat di rumah, karena airnya dari dispenser which is kurang jos.
tak apalah yang penting ngopi.
ngopi itu udah jadi semacem rutinitas.
kalo engga ngopi itu gimana gitu.
kalo engga malemnya, ya paginya. 
kalo engga paginya ya malemnya.
eniwei sepagi ini saya udah minum dua cangkir kopi lho.


di Jogja bertebaran kafe-kafe yang tempatnya unik dan nyaman buat hengot. kebanyakan bergaya yang kaya difilm-film luar.
di Purwokerto juga udah banyak berdiri kafe-kafe baru.
entah di Jogja entah di Purwokerto, parkiran kafe selalu penuh. kebanyakan sama anak muda.
sepertinya kopi sudah jadi bagian dari gaya hidup anak muda urban yah?

kopi emang menimbulkan gelombang kreatifitas.

daya anti kantuknya bikin kita jadi melek, terus akhirnya karena ga bisa tidur jadi melakukan sesuatu ato kepikiran sesuatu. yang anehnya terkadang kreatif...
seperti misalnya jadi ada seni lukis kopi yang juga booming nih... tau kan, latte art?


kalo gini kan jadi eman-eman mau diminum
via : en.wikipedia.org


saya ngga pernah pergi dari kafe ke kafe untuk mencicipi berbagai jenis kopi. 
seumur-umur ke kafe ya sama geng Polaman.
taraf kecintaan saya sama kopi baru di tahap suka.
nggak sampe pergi ke suatu tempat tertentu hanya untuk menjajal kopinya.

suka aja sama aromanya.
suka aja otak yang jadi lebih on setelah meminumnya.
oh ya, saya punya rumus ngopi nih...
di kamar sendirian + ngetik + ngopi + denger lagu yang enak (contohnya lagunya Adithia Sofyan) = surga
simple as that. hehe :D

Balik lagi ke atas, saya dapet ilmu racikan kopi dari orang rumah nih (thanks homey!);
  • alih-alih bikin kopi dari air termos, ibu selalu menjerang air hanya untuk bikin secangkir kopi. Katanya, air dari termos tidak terlalu panas dan bikin kopi jadi kurang greget. Sembari menjerang air, takaran kopi siapkan ;
  • satu setengah sendok makan kopi hitam 
  • ditambah satu seperempat sendok makan gula pasir. kopi yang enak itu sedikit manis. karena justru paitnya kopi itu jadi sensasi kalo kita bener-bener ngopi.
  • setelah itu air yang baru mendidih dituang ke racikan kopi.
  • aduk sampe berbuih.

caranya tau kopi yang mantap?

lihat ada buih ngga diatasnya? 
kalo iya, selamat! kopinya mantap. 

p.s.
kopi yang berbuih jarang banget didapet dari air termos, apalagi air panas dispenser. melainkan air baru mendidih langsung dari ketelnya. 

Salam Nyruput :D





Senin, 02 Maret 2015

Tuhan, Aku, dan Bianglala

Sedikit yang kutau tentang kehidupan.


 via photobucket.com



Mungkin kalo dianalogikan, hidup itu seperti berada didalam bianglala.
Bianglala.
Permainan pasar malam nomer satu.
Tidak terlalu mengaduk-aduk isi perut.
Namun cukup menantang bagi yang menderita phobia ketinggian. 
Hanya dengan melihat ada objek berbentuk bundar raksasa di kejauhan, orang juga tau disitulah pasar malam bersemayam.

Ternyata ada hal lain yang bianglala ajarkan padaku.

Kita beli tiketnya, kita masuk ke dalamnya. 
Duduk manis sambil menikmati euforianya bersama penumpang lain.
Sambil menikmati kerlap-kerlip lampu dibawah.
Sambil menikmati kerlap-kerlip bintang di angkasa. 

Bianglala berputar. Hidup berputar.
Kadang persis diatas, arah jam 12. Hidup lagi dipuncak.
Kadang persis disamping, arah jam 3 atau jam 9. Hidup lagi di zona aman, tak bergeming. 
Kadang persis dibawah, arah jam 6. Hidup lagi dibawah. 
Sisanya akan memutar kita naik menuju arah jam 7,8, 10, dan 11.
Atau berputar turun menuju ke arah jam 1, 2, 4, atau 5. 
Begitu terus. 
Sampai jatah kita habis, harus gantian sama penumpang selanjutnya. Hidup berakhir. 

Didalamnya, sejenak kita lupa ada tangan-tangan.
Tangan-tangan yang terus membuatnya berputar, sesekali mengombang-ambingkannya kecil. 
Tangan-tangan yang sama yang membuatnya berhenti. 

Begitu juga dengan hidup. 
Meminjam bahasanya Adam Smith, The Invisible Hand.
Ada tangan tak terlihat yang menggerakkannya. 
Tangan itu tangan Tuhan.
Tangan yang membuat hidup kita jungkir balik.
Tangan yang membuat kita di zona aman.
Tangan-Nya jugalah yang membuat kita tertantang ke level selanjutnya, menuju puncak.

Disaat hilang orientasi seperti ini, aku bertanya pada Tuhan dengan banyak kata “kenapa?”.
"Kenapa ngga seperti yang lain saja?"
"Kenapa begini?"
"Kenapa begitu?"
"Kenapa blablabla...."
Kakakku tau benar akan hal itu.
Aku terlalu banyak bertanya kenapa.

Teringat bianglala. 
That’s how God does with the life.

Diatas banyak "kenapa"
Ada banyak "mungkin"
Atau mungkin memang itu adanya (?)

Mungkin Tuhan sayang banget sama aku.
Mungkin dengan cara ini Tuhan mau aku merangkul diriku.


HambaKu, kamu tuh kepenginnya gini, kan?
Ini lho... Aku kasih jalan. 
Kamu cuma perlu mengikutinya.


Mungkin Tuhan pengin mengeluarkan aku dari antrian, dari berdesak-desakan dengan orang lain.
Mungkin Tuhan mau aku belajar dari hal-hal yang luput.
Mungkin Tuhan sedang mengajari, bahwa diluar sana ada jalan kecil. 
Jalan itu mungkin tidak menawarkan apa-apa yang ditawarkan oleh jalan besar.
Tapi mungkin jalan itu layak untuk bertumbuh.

Yasudah, damai aja ya...


" Nikmatmu akan bertambah kalo kamu bersyukur."
Al-Quran 




Minggu, 01 Maret 2015

Keraton Kasunanan Surakarta

Terletak satu kompleks dengan Museum Keraton, adalah Keraton Kasunanan Solo.
let's check the photos out...

Keraton Solo tampak depan



cantik ya atapnya....


keren yah, arsitekturnya...


disambut Pakubuwono X


pintu bangsal


deretan bangsal


Lukisan para Petinggi Keraton ada di bangsal

 koridor bangsal


 
jangan buang sampah sembarangan, ya tuips...

Panggung Sanggabuwana

Panggung Sanggabuwana melambangkan lingga (aspek seksual lelaki). Pada hari-hari tertentu, sesajenan dimasukkan ke dalamnya. Panggung Sanggabuwana konon merupakan titik temu yang penting antara Keraton Solo dengan Ratu Kidul. Selain untuk memantau, tempat ini untuk meditasi.

p.s.

Keterangan tentang sejarah di foto Panggung Sanggabuwana ini  saya kutip dari buku "The Court Of Surakarta", yang  ditulis oleh John N. Miksic, seorang WNA yang tertarik pada kebudayaan Solo.


dilarang naik ke Panggung Sanggabuwana

pelataran Kedhaton yang ditumbuhi 48 pohon sawo kecik 

sebenarnya apa yang terjadi disana??


Catetan ;

memasuki keraton, harus pake sepatu ato sepatu   sendal, selain itu nyeker, please...
hal yang menarik adalah beberapa citarasa Eropa dijumpai di Keraton Kasunanan Solo, diantaranya tampak di patung wanita Eropa di dekat pelataran Kedhaton. Ditengah Museum Keraton Solo, yaitu di kolamnya ada juga patung wanita Eropa.






Pasar Triwindu bikin Merindu

Ini jadi tujuan pamungkas kita di Kota Solo. Letaknya cukup berdekatan sama Pura Mangkunegaran. Pasar ini merupakan pasar yang sangat unik. Nilai uniknya terletak di barang-barang yang dijual. Anti arus utama. 

Bagi kolektor barang antik vintage bin jadul, ato pecinta seni. Yo ma men this place is for you! 

Asli, banyak objek berwarna-warni menarik banget untuk dipotret, apalah daya batere habis:(

Disini ada apa aja? 
Pasar Triwindu itu semacem flea market (pasar barang bekas). kalopun engga bekas, barang-barang emang didesain jadul.

apa aja yang jadul?
  • perkakas dapur berbahan seng misal; rantang mug motif army, piring, ceret, wakul nasi, ceneng (ceneng itu bahasa Banyumas untuk menyebut nampan bundar nan ceper).
  • Pakean : kain-kain jarik yang motifnya bagus-bagus, baju kutubaru (baju tradisional wanita Jawa) yang mulai ngehits lagi terlebih saat Dian Sastro en Shandy Aulia pake baju ini. Kutubaru go to the next level.


bajunya wanita Jawa kuna dijual juga di Pasar Triwindu
via : dpwallpaper.com
  • tivi tabung yang layarnya cembung, tivi tabung yang ada kakinya
  • dunia permotoran : Sepeda onthel jadul, motor pitung, sampe perkakas bengkel juga ada disini kayak rante2, roda-roda, peer, dll.
  • aksesoris manten
  • Hiasan dinding : topeng2 kayu, iklan jaman dulu yang dibingkai, piring-piring hiasan
  • Lampu gantung, botol bekas, radio bekas, semuanya yang jadul ada disini.
  • Dan barang-barang lain yang tidak kalah jadul.

Pasar Triwindu memang akan bikin kalian para pecinta jadul merindu. Merindu kapan bisa balik lagi ke pasar ini untuk beli barang jadul yang belum kalian punyai. 

Siap-siap merindu habis dari sini?