Minggu, 01 Maret 2015

Pura Mangkunegaran


Tidak jauh dari Monumen Pers Nasional, ada sebuah pura. Namanya Pura Mangkunegaran. Pura ini bukanlah pura tempat ibadah umat Hindu, melainkan kediaman raja Mangkunegaran. 

   
tampak depan pendopo Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran itu panjang kali lebar sama dengan luas. Ngga kebayang punya rumah segede itu. Karena ngga ada pepohonan yang menaungi, saran saya berjalanlah sambil menangkupkan dua tangan diatas kening. Atau bawa payung sekalian. 

Ada apa saja disini?
ada pendopo dibagian tengahnya. pendoponya adem banget buat tiduran. nuansa Eropa kental disini. terliat dari lampu-lampu gantung yang dipake di pendopo. di lampu-lampu gantung itu ada hiasan berbentuk malaikat cintanya orang Eropa, cupid. nuansa yang lain juga ditemukan di patung air mancur depan pendopo. sepertinya Bangsa Eropa punya tempat tersendiri sampai-sampai nuansa Eropa banyak ditemui di kediaman mereka.

Di belakang pendopo ada bangunan yang tidak kalah besar juga. Dari lukisan-lukisan yang menggantung di dinding dekat pintu masuk, kemungkinan besar bangunan itu adalah kediaman raja Mangkunegara *CMIIW


mungkin didalem sini Raja Mangkunegaran tinggal?

Beberapa bangunan disekeliling pendopo difungsikan sebagai kantor pengurus Pura Mangkunegaran. 

Sementara beberapa bangunan yang lain berfungsi sebagai museum. Museum ini sebagai tempat untuk memajang tinggalan kejayaan Mangkunegaran. waktu kita kesana, museum lagi tutup. Dari jendela yang kebetulan terbuka (akhirnya...), ternyata Pura Mangkunegaran ini punya banyak banget kereta kencana. hmhmhm....

sebenernya di kanan-kiri masih banyak bangunan tapi kita melenggang begitu saja tanpa kepo lebih jauh.

Lelah berkeliling pura? ada kulkas minuman dingin di bagian informasi. not for free but paid. Sambil minum-minum bisa juga wifi- an gratis disini. ato mau duduk-duduk cantik juga bisa. 


Hey Erni, what do you see?

sebenernya saya masih punya dua pertanyaan penting yang belum terjawab sebelum melanjutkan ke tujuan terkhir, Pasar Triwindu, seperti :
  1. apa hubungan antara dua penguasa besar Solo (Raja Mangkunegaran dengan Sultan Pakubuwono)? kenapa terjadi dualisme kepemimpinan?
  2. sebenernya hubungan macam apa yang terjalin antara Bangsa Eropa dengan para pemimpin Solo diatas? 
ada yang tau jawabannya?





Related Posts:

  • Gelaran Pasar Klewer Darurat di Pagelaran Selain musibah diudara, yaitu jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, tanggal 28 Desember 2014 kemarin juga terjdai musibah di darat, dengan kebakarannya pasar Klewer.  Yap, salah satu ikon pariwisata Solo itu terbakar. P… Read More
  • Sepedaan Pagi di Stasiun Kebasen Stasiun Kebasen itu stasiun kecil, letaknya di Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Stasiun ini menghubungkan Stasiun Purwokerto dengan Stasiun Kroya. Karena termasuk stasiun kecil, Stasiun Kebasen ngga menaikturunk… Read More
  • Ke Solo Tak Lagi Wacana yep. posting di label jalan-jalan ke Solo ini jadi  menu pembukanya. sebenernya sih awal nulis dijadiin satu, tapi lama-lama yang ditulis jadi panjang kali lebar. diposting terpisah lebih baik dan ramah pemba… Read More
  • Siti Hinggil, Tanah Yang Ditinggikan Setelah liat-liat Pasar Klewer darurat di Pagelaran, Siti Hinggil jadi objek kedua kita di Solo. Letaknya ada di belakang Pagelaran.   Dalam bahasa Jawa, "siti" itu artinya tanah. Sementara, "hinggil" itu tinggi… Read More
  • Sriwedari... Surgakah? Kata "Sriwedari" sudah tidak asing lagi dalam benak orang-orang Indonesia.  Sebuah perusahaan rokok besar bahkan menjadikan kata ini jadi salah satu merek dagangnya. Dengan tagline yang menggambarkan realita hidup, … Read More

0 komentar:

Posting Komentar