Sabtu, 28 Februari 2015

Gelaran Pasar Klewer Darurat di Pagelaran

Selain musibah diudara, yaitu jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, tanggal 28 Desember 2014 kemarin juga terjdai musibah di darat, dengan kebakarannya pasar Klewer. 

Yap, salah satu ikon pariwisata Solo itu terbakar. Pasar Klewer itu jadi pusat batik terbesar di Solo. Otomatis, pendapatan Kota Solo menurun, karena yang ikut menyumbang perekonomiannya terbakar. 

Nah, Pemerintah Solo engga mau berlama-lama terlarut dalam sedih, karena nasib rakyatnya yang berjualan disini (katanya si ada ribuan pedagang) jauh lebih penting. Hal ini dibuktikan dengan tindakan Pemerintah Solo yang kemudian merelokasi Pasar Klewer ini ke Pagelaran. 

Pagelaran itu apa? 
kalo ditafsirkan secara bebas sih tempat untuk menggelar. mungkin sesuatu yang berbau budaya; entah pementasan tari, ato pementasan gamelan pada masa jayanya Keraton Solo.

Pagelaran jadi tempat tujuan pertama kita saat menginjakan kaki di Solo. Untuk sementara, Pagelaran jadi tempat relokasi bagi para pedagang batik Pasar Klewer, sembari menunggu dibangunnya kembali Pasar Klewer yang terbakar.


          
Pagelaran tampak depan


Apa saja yang dijual disini?
ada beragam pakean batik, batik perempuan, batik laki-laki. ada juga yang jualan perlengkapan manten, mulai dari kebaya jadi, baju manten pria, aksesoris manten, ada disini. buat ibu-ibu muslim juga bisa sekalian belanja gamis disini.

Sekilas pagelaran lebih mirip seperti pameran daripada pasar darurat. Ada photobooth di aulanya. Yuhu... 
  
         
disambut "manten" Solo


IMHO, sepertinya bangunan-bangunan cagar budaya seperti; pagelaran, Siti Hinggil, dan Keraton Kasunanan didesain satu garis lurus sama alun-alun utara....

     
benda cagar budaya di depan Pagelaran

Oleh karena harus berbagi tempat dengan para pedagang, nilai historis yang melatarbelakangi Pagelaran tetap dipertahankan. Pemerintah Solo menghormati benda cagar budaya yang ada didalamnya dengan membuat penghalang untuk memisahkannya dari interaksi penjual dan pembeli. Jadi semacem sisi historis yang berdampingan dengan kehidupan modern. Good!

           

benda cagar budaya ditengah gelaran batik

p.s :
perbedaan ngga harus meniadakan



Related Posts:

  • Menilik Dunia Pers di Monumen Pers Nasional Solo Selesai berkeliling ke Taman Sriwedari, Monumen Pers Nasional Solo jadi tujuan kita selanjutnya.  Oke, sekelumit informasi dibawah ini mungkin sedikit boring, tapi ijinkan saya ngasi info buat kamu-kamu yang ke… Read More
  • Pura Mangkunegaran Tidak jauh dari Monumen Pers Nasional, ada sebuah pura. Namanya Pura Mangkunegaran. Pura ini bukanlah pura tempat ibadah umat Hindu, melainkan kediaman raja Mangkunegaran.      tampak depan pendopo Pur… Read More
  • Gelaran Pasar Klewer Darurat di Pagelaran Selain musibah diudara, yaitu jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, tanggal 28 Desember 2014 kemarin juga terjdai musibah di darat, dengan kebakarannya pasar Klewer.  Yap, salah satu ikon pariwisata Solo itu terbakar. P… Read More
  • Morning at the Museum Keraton Solo Setelah puas liat-liat Siti Hinggil, kita ke Museum Keraton Solo, yang waktu itu cukup ramai.  Di posting sebelumnya udah disinggung kalo untuk masuk ke Museum Keraton Solo ini kita engga perlu beli tiket masuk, kare… Read More
  • Sriwedari... Surgakah? Kata "Sriwedari" sudah tidak asing lagi dalam benak orang-orang Indonesia.  Sebuah perusahaan rokok besar bahkan menjadikan kata ini jadi salah satu merek dagangnya. Dengan tagline yang menggambarkan realita hidup, … Read More

0 komentar:

Posting Komentar