Setelah liat-liat Pasar Klewer darurat di Pagelaran, Siti Hinggil jadi objek kedua kita di Solo. Letaknya ada di belakang Pagelaran.
Dalam bahasa Jawa, "siti" itu artinya tanah. Sementara, "hinggil" itu tinggi.
Siti Hinggil itu apa?
Siti Hinggil itu semacem area yang berada lebih tinggi dari tempat-tempat penting lain disekitarnya, ngga terkecuali Keraton Solo dan Pagelaran. Ditengahnya terdapat pendopo.
Walo pintu gerbangnya melompong, untuk masuk ke Siti Hinggil ngga boleh seenaknya. Ada dua ibu-ibu petugas berumuran 50an berbaju tradisional yang duduk di pendopo Siti Hinggil. Beliau-beliau ini bertugas untuk ngecek tiket sekaligus nerangin secara singkat dengan tiket itu kita bisa ke tempat apa aja (baca : keraton, dan museum keraton) serta kemana arahnya.
Tiket bisa dibeli di samping pagelaran. Dengan 10.000 perorang, ditambah 3000 rupiah per-kamera digital, kita sudah bisa liat dan foto-foto.
pager masuk ke Siti Hinggil
Siti Hinggil, tanah yang ditinggikan
atap Siti Hinggil
Selain ibu-ibu penjaga tadi, di kanan-kiri bawah tangga Siti Hinggil juga dijaga lho... sama meriam...
meriam tampak depan
meriam tampak samping
bangsal tempat meriam Nyai Setomi
Makam Nyai Setomi
Bangsal Witono
buah kepel, sekilas kaya sawo
wanna try?
"sendiko dawuh gusti..."
pintu Bangsal Balebang
Bangsal Balebang
tempat untuk naruh gamelan
Bangsal Balebang menjulang gagah
gamelan mau dikandangkan
Keraton Solo udah keliatan dari belakang area Siti Hinggil
sampe jumpa lagi :D
0 komentar:
Posting Komentar